Minggu, 28 Agustus 2016

MEMBANGUN MASJID DAN MENGUATKAN UKHUWAH JAMAAH

Masjid Husnul Khotimah saat ini sedang dalam proses pembangunan, setelah lima tahun merupakan mushola dengan bangunan sebuah rumah tua. Pada awal pembangunannya, jamaah membangun tempat untuk beribadah sementara, menunggu sampai masjid yang dibangun dapat digunakan beribadah, walaupun masih dalam proses pembangunan.

Mushola Husnul Khotimah Sebelum Dibangun
Tempat Ibadah Sementara
Islam merupakan rahmatan lil ‘alamin, agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta. Pekerjaan besar membangun masjid, membawa hikmah yang besar bagi jamaah. Ukhuwah Islamiyah berkembang, menjadi harmoni dalam proses pembangunan masjid. Tua-muda, kaya-miskin, laki-laki-perempuan, bahu membahu mengeluarkan daya dan kekuatannya untuk membantu pembangunan masjid Husnul Khotimah. Tiada lagi perbedaan, tiada lagi ganjalan di hati, yang ada adalah kebersamaan yang utuh sebagai jamaah masjid Husnul Khotimah.

Jamaah laki-laki sedang bekerja bakti
Jamaah perempuan menyiapkan hidangan saat kerja bakti
Makan bersama setelah kerja bakti
Allah swt berfiman dalam QS. Al-Hujurat ayat 10:
“Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah kedua saudara kalian,  dan bertakwalah kalian  kepada Allah supaya kalian  mendapatkan rahmat.” (QS Al-Hujurat :10).

Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, ini sungguh terasa, dalam setiap proses pembangunan masjid Husnul Khotimah. Para jamaah laki-laki bergotong royong membantu pembangunan masjid, di sela-sela aktivitas kerjanya. Para jamaah perempuan, sibuk menyediakan hidangan sekedarnya. Rasa lelah tidak terasa karena mereka bekerja dengan ikhlas, disertai dengan saling bercanda dalam suasana yang akrab. Pekerjaan juga menjadi ringan karena dikerjakan secara bersama-sama.

Walaupun belum selesai, masjid Husnul Khotimah
sudah digunakan untuk pengajian
Semoga ukhuwah ini tetap terjaga, dalam memakmurkan masjid, dan dalam kehidupan bermasyarakat. Ukhuwah yang terjaga akan menciptakan solidaritas dan kerukunan sesama muslim, sehingga diharapkan tercipta masyarakat yang Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur, sebuah masyarakat yang subur dan makmur, adil dan aman.