Menjelang
bulan Ramadhan pada tahun 2010, didasari dari keinginan jamaah di Rt. 07 Dusun
Kasihan, Tamantirto, Kasihan, Bantul untuk mendapatkan tempat melakukan sholat
tarawih yang luas, meminta ijin kepada Bapak Sumartono untuk merelakan rumah
mertuanya (Bp. Atmo Limun) untuk digunakan sebagai tempat sholat tarawih. Hal
ini dikarenakan masjid terdekat sudah tidak mencukupi lagi untuk menampung
semua jamaah. Rumah tersebut merupakan rumah tua yang sebagian sudutnya rusak
karena gempa Yogyakarta tahun 2006. Jamaah kemudian bergotong royong untuk
memperbaiki kondisi rumah agar aman untuk digunakan sholat tarawih.
Setelah
bulan Ramadhan selesai, jamaah merasa nyaman beribadah di tempat tersebut,
sehingga meminta keikhlasan Bp, Sumartono untuk menjadikan rumah tersebut
menjadi sebuah Mushola. Beliau tidak berkeberatan sehingga kemudian rumah tersebut
menjadi mushola yang dinamakan Mushola Husnul Khotimah. Jamaah semakin banyak, dan
Mushola Husnul Khotimah semakin ramai dengan kegiatan ibadah. Sejak tahun 2011,
walaupun masih berstatus Mushola, tetapi Mushola Husnul Khotimah sudah
digunakan untuk sholat Jum'at.
![]() |
Tampak Depan Mushola Husnul Khotimah |
Jamaah
Mushola Husnul Khotimah semakin bersemangat menggalang dana, dan berkeinginan
membangun kembali Mushola dan akan dirubah statusnya menjadi Masjid. Sampai
Tahun 2015, jamaah Mushola Husnul Khotimah berhasil mengumpulkan dana sebesar
80 juta rupiah. Bapak Sumartono, kemudian mewakafkan tanah miliknya di atas bangunan
Mushola Husnul Khotimah, seluas 8 x 18 m atau 144 m2. Jamaah merasa
bahwa tanah tersebut masih kurang luas, dan kemudian mengutarakan keinginannya
untuk membeli tanah di sebelah utara masjid yang masih milik Bp. Sumartono seluas
2 x 18 m (menambah lebar menjadi 10 m). Bapak Sumartono mengijinkan tanah
tersebut dibeli dengan harga Rp. 750.000,00 per meter, sebuah harga yang murah
mengingat harga tanah di tempat tersebut sudah di atas 1 juta.
Setelah
sudah didapatkan tanah yang cukup luas, dengan dana 50-an juta, dibentuklah
panitia pembangunan Masjid Husnul Khotimah. Penggalangan dana mulai dilakukan,
dengan menyebarkan proposal ke semua pihak. Mulai 24 Januari 2016, dimulailah
pembangunan Masjid Husnul Khotimah. Selain tukang yang dibayar setiap hari,
maka jamaah secara bergantian bergotong royong, sehingga kurang dari 5 bulan
yaitu tanggal 6 Juni 2016, Masjid Husnul Khotimah sudah mulai digunakan untuk
sholat tarawih, walaupun belum sepenuhnya selesai dan baru lantai I yang
dibangun dari rencana 2 lantai.